SPESIALIT DAN
ALAT KESEHATAN
ALAT KESEHATAN
Alat Bedah
Alat Bedah
Disusun oleh :
Nama : Helda Nurfitriana
NIM : M16030011
PRODI D-III
FARMASI
SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN MADANI
YOGYAKARTA
2018
Alat bedah adalah alat yang dirancang untuk digunakan untuk
kegiatan pembedahan, seperti membedah hewan, manusia, dan sebagainya. Beberapa
bagian juga diperlukan dalam pembuatan sediaan botani. Pembedahan pada manusia
sudah berkembang pesat sehingga sangat jauh berbeda dari zaman dahulu. Saat ini
sudah ada alat pembedahan minimal invasive yang dilakukan hanya dengan membuat
sayatan kecil pada kulit untuk melakukan tindakan pembedahan , ada juga
pembedahan oleh robotic (da vinci).
1.
Scalpel
(Beld.) Bistoury/Bistouries (Ing)/Pisau operasi (Ind.)
Scalpel adalah pisau yang biasa
digunakan untuk operasi (pisau bedah). Dalam beberapa literatur (katalog) ada
yang menyebutnya dengan nama Bistoury. Pisau bedah ini terdiri dari dua bagian
yaitu gagang dan mata pisau(mess/bistouri/blade). Skalpel terdapat berbagai
macam ukuran dan bahan. Ada yang terbuat dari plastik dan stainless steel dan
juga terdapat yang steril dan non-steril. Kegunaanya adalah untuk menyayat
berbagai organ atau bagian tubuh manusia. Mata pisau disesuaikan dengan bagian
tubuh yang akan disayat. Bagian-bagian dari Scapel yaitu:
a.
Scalpel Blade : pisau operasi
Fungsinya sebagai: Untuk
pembedahan
b.
Scalpel Handel : pegangan pisau operasi
Fungsinya sebagai : pegangan pisau operasi
2.
Gunting
Pada dasarnya gunting
mengkombinasikan antara aksi mengiris dan mencukur. Mencukur membutuhkan aksi
tekanan halus yang saling bertentangan antara ibu jari dan anak jari lainnya.
Gerakan mencukur ini biasanya dilakukan oleh tangan dominan yang bersifat tidak
disadari dan berdasarkan insting. Sebaiknya gunakan ibu jari dan jari manis
pada kedua lubang gunting. Hal ini akan menyebabkan jari telunjuk menyokong
instrumen pada waktu memotong sehingga kita dapat memotong dengan tepat. Selain
itu, penggunaan ibu jari dan jari telunjuk pada lubang gunting biasanya
pengontrolannya berkurang. Jenis-jenis gunting berdasarkan objek kerjanya
yaitu:
a.
Bandage Scissors (Ing.) Verbandschaar (Beld.) gunting verband atau
Gaas
Fungsinya sebagai: memotong
verband atau kain kasa
b.
Surgical
Scissors gunting operasi
Fungsinya sebagai: gunting untuk pembedahan
c.
Dissecting
Scissors
Fungsinya sebagai: untuk memotong jaringan tubuh untuk keperluan
praktek.
d.
Ligature
scissors
Fungsinya sebagai: Untuk menggunting jahitan luka
e.
Untuk
keperluan obstetric:
1)
Umbillical
cord scissors
Fungsinya
sebagai: Untuk memotong tali pusar bayi
2)
Episiotomy
scissors
Fungsinya
sebagai: Untuk memotong vulva (alat kelamin wanita) saat melahirkan, untuk
mencegah robeknya dinding perineum yaitu antara anus dan bagian bawah.
3.
Forceps
Forceps adalah alat yang terdiri dari 2 keping yang
saling berhadapan, yang dapat dikontrol (dapat dijepit/ dilepaskan) oleh
pegangan/ tekanan langsung kepingan-kepingan tersebut.
a.
Pinset
1)
Pinset
anatomi
Ada yang lurus,
ada yang bengkok kedua belah ujungnya bergaris – garis horizontal. Fungsinya :
Untuk menjepit/memegang jaringan, alat dan bahan medis lainnya
2)
Pinset
chirurgis
Fungsinya : Untuk membentuk pola jahitan melepas jahitan.
3)
Cilia pinset
Fungsinya: Untuk menjepit dan mencabut rambut.
4)
Pinset
splinter
Fungsinya :
Untuk mencabut keluar pecahan-pecahan, kepingan-kepingan apapun yang menancap
di permukaan kulit tubuh seperti kesusuban bambu.
5)
Pinset
Telinga
Fungsinya : Untuk mencabut keluar benda dari telinga
b.
Klem
Klem atau clamp adalah suatu alat
untuk menjepit (memegang dan menekan) sesuatu benda. Klem tersebut bias berupa
jepitan yang penggunaannya adalah dengan cara menekan langsung pada kedua
keeping dengan menggunakan jempol dan jari telunjuk (seperti bulldog clamp),
ada juga yang penggunaannya memakai pegangan seperti alat gunting dengan adanya
cantelan sehingga bila terkunci tidak bs terbuka kembali (seperti stomach
clampatau Appendix clamp), ada juga yg dijepit dengan menggunakan alat Mur
bersayap yang diputar (seperti sircumcision clamp)
1)
Arteri
klem
Memiliki dua bentuk yaitu lurus dan belok. Fungsinya: untuk
melakukan hemostasis, penting untuk menghentikan pendarahan selama operasi.
Klem ini digunakan untuk jaringan yang tipis dan lunak. Selain itu juga dibagi
atas atraumatik dan traumatik.
2)
Bulldog
clamp
Fungsinya: Untuk menjepit arteri pada luka agar darah tidak
mengalir keluar.
3)
Peritoneum
klem
Fungsinya: Untuk menjepit jaringan selaput perut.
4)
Hysterektomie
klem
Fungsinya: Untuk menjepit dalam pembedahan uterus.
5)
Doeklem
Fungsinya : menjepit kain operasi juga untuk memegang tulang coste
ketika dilakukan traksi eksternal pada dinding dada.
6)
Circumcision
clamps
Klem ini mempunyai bentuk spesifik (lihat gambar) dan cara
menjepitnya pun berbeda yaitu dengan memutar mur bersayap. Fungsinya: Untuk
melakukan sunatan.
7)
Abdomal
clamps
Fungsinya: Untuk menjepit bagian dalam isi perut.
8)
Umbilical
cord clamps
Fungsinya: Untuk menjepit tali pusat bayi
c.
Tang
1)
Korentang/Dressing
forceps
Fungsinya: untuk menjepit, atau mengangkat alat – alat bedah dari
dalam bak instrumen.
2)
Untuk
sterilisasi (steriliser tang/steriliser forceps)
3)
Tong
Tang (Tongue forceps)
Fungsinya untuk menjepit lidah dengan maksud agar lidah tidak
mengganggu pernafasan atau tidak mengganggu/menyulitkan dikala pemberian sonde
melalui tenggorokan. Alat ini dilengkapi dengan penambahan karet pada kedua
ujung lingkaran jepitnya dengan maksud agar tidak merusak lidah yang dijepit.
4)
Kogel
Tang (bullet forceps)
Fungsinya: Untuk mengangkat bagian/organ/jaringan tubuh termasuk
benda asing termasuk peluru.
5)
Knabel
Tang (bone rongeurs)
Fungsinya: Untuk memotong tulang terutama tulang jari tangan &
kaki dari depan.
6)
Varlos
Tang (obstetrical forceps)
Fungsinya: Untuk membantu persalinan yang ada kelainan
7)
Haken
Tang (uterine tenaculum forceps)
Fungsinya: Untuk keperluan
pengguguran kandungan
8)
Abortus
Tang (placenta & ovum forceps)
Fungsinya: Untuk keperluan penguguran kandungan abortus
9)
Uterus
Tang (uterine holding forceps)
Fungsinya: Untuk mengangkut uterus
10) Tampon Tang (uterine Dressing forceps)
Fungsinya: Untuk memasukkan tampon ke dalam vagina/mengeluarkannya
lagi untuk menanggulangi perdarahan.
11) Suture forceps (suture clip applying forceps)
Fungsinya:
Untuk menjepit luka yang terbuka
4.
Alat
Bedah Lain
a.
Needle-holders
Fungsinya: Untuk memegang jarum jahit serta menjahit luka terbuka
(luka pembedahan) seperti luka bekas pembedahan. Ada yang menjahitnya dari
samping, ada pula yang menjahitnya dari muka, alatnya ada lubang jarumnya
diujungnya.
b. Probes
(sonde)
Fungsinya: Untuk mengukur dalamnya suatu rongga ditubuh
c. Dilators
Fungsinya: Untuk melebarkan leher rahim perempuan selama persalinan
dan digunakan untuk membesarkan rongga/lubang pada tubuh.
d.
Retractors
Fungsinya: Untuk menarik
kebelakang sisi pinggiran luka sehingga tengahnya terbuka lebar & dapat dilihat jelas.
e.
Curettes
Fungsinya: alat yang digunakan dalam bidang obsgyn, (obstetrics and
gynaecology) untuk membersihkan dari plasenta, ovum pada waktu keguguran
f.
Pelvimeter
Fungsinya: suatu alat untuk mengukur dimensi dari panggul (pelvis),
untuk keperluan obstetric.
g.
Trocar
Sebuah alat dengan ujung tajam berupa segitiga didalamnya ada
rongganya yang berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari dalam tubuh.
h.
Cranioplast
Fungsinya : untuk perbaikan dari kerusakan/cacat pada tengkorak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar